skydiver meninggal setelah kecelakaan lompat pangkalan

Seorang wanita Jerman berusia lima puluh tahun tewas hari Minggu ini dalam kecelakaan lompat pangkalan di Norwegia setelah parasutnya gagal dibuka.

Pelompat pangkalan sedang berduka. Minggu ini, seorang wanita Jerman berusia lima puluh tahun tewas dalam kecelakaan lompat pangkalan pada hari Minggu ini, di tebing Katthammaren, tempat populer untuk lompat parasut ekstrem, di Molde, di Norwegia barat. Seorang teman korban memberi tahu polisi setelah melihat parasutnya tidak terbuka dengan benar, lapor lembaga penyiaran Norwegia, NRK. Jenazah korban yang tak bernyawa terdeteksi dari helikopter penyelamat namun belum bisa segera dievakuasi.

Banyak kecelakaan fatal dalam beberapa bulan terakhir

Tragedi di Norwegia ini sayangnya bukan satu-satunya yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pada tanggal 9 Agustus, di sekitar Lauterbrunnen (Swiss), seorang pelompat pangkalan ditemukan tewas setelah melompat dari platform “High La Mousse”, lapor Pagi. Kecelakaan ini, sering kali disebabkan oleh kegagalan membuka parasut atau menabrak rintangan, terjadi setelah melompat dari tebing, jembatan, antena, atau bangunan. Setelah melompat, kecepatan seorang pelompat dasar bisa mencapai 200 km/jam.

Olahraga populer (antara 8.000 dan 10.000 praktisi di seluruh dunia, termasuk sekitar tiga ratus di Perancis), lompatan dasar juga merupakan salah satu disiplin ilmu paling berbahaya di dunia. Sebuah studi tentang kematian pada base jumping memperkirakan bahwa keseluruhan risiko kematian tahunan pada awal abad ini adalah satu kematian untuk setiap 60 peserta. Pada 14 Februari 2020, 383 orang telah tewas dalam kecelakaan lompat pangkalan sejak April 1981, angka kematian 43 kali lebih tinggi dibandingkan dengan lompat parasut dari pesawat.

togel hari ini

keluaran hk

togel

data hk

By adminn