Halaman 201 hingga 203: Les Cahiers de la Justice – “Keadilan di Prancis” (Prancis 3): sebuah program yang berjuang untuk meyakinkan | Halaman 207 hingga 209: Jean-Louis Gillet – Peristiwa terkini: hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menyakitkan dan menggelikan, kemungkinan adanya peringatan badai atau peluang untuk dibersihkan | Halaman 211 hingga 213: Jean-Philippe Pierron dan Bertrand Kaczmarek – Presentasi file | Halaman 215 hingga 229: Jean-Philippe Pierron – Arti hukuman yang “baik”? | Halaman 231 hingga 241: Bertrand Kaczmarek – Kami bertanggung jawab atas hukuman yang kami tepati | Halaman 243 hingga 256: Matthieu Quinquis – Refleksi kelebihan populasi penjara | Halaman 257 hingga 270: Alain Blanc – Kontribusi pengetahuan kriminologi terhadap refleksi makna hukuman | Halaman 271 hingga 284: Leïla Delannoy-Aïssaoui – Hukuman dan penjara: dari kekerasan hingga hak atas kebebasan | Halaman 285 hingga 289: Hugo Rialland – Memobilisasi narapidana yang “tersesat dalam hukumannya” | Halaman 291 hingga 298: Fabrice Gand – “Berjalan bersama dan bertemu” | Halaman 299 hingga 307: Delphine Boesel, Denis Salas dan Julien Ortin – “Penyesuaian kalimat bukanlah sebuah bantuan” | Halaman 309 hingga 316: Volodia Mijuskovic – Tahanan “aktor penahanannya” | Halaman 319 hingga 228: Denis Salas – Hakim di tempat lain, hakim berbeda – Keadilan restoratif mengundang dirinya ke ruang publik | Halaman 331 hingga 343: Mattéo Bartolucci – Negara dan kesalahan peradilan: dilema tanggung jawab | Halaman 347 hingga 359: Anne-Sophie de Lamarzelle – Apakah pengadilan beresonansi? | Halaman 363 hingga 376: Sandrine Perera – Nilai hukum dari aturan etika yang dimaksud | Halaman 377 hingga 380: Jenny Frinchaboy – Motivasi Keputusan Mahkamah Agung: Menegaskan Hukum dan Dipahami | Halaman 381 hingga 389: Sandra Travers de Faultrier – Wawancara dengan Véronique Taquin | Halaman 391 hingga 395: Marie-Hélène Coste-Vetro – Ibu pembunuh: dari bioskop hingga pengadilan.